Asmara Dewi : Jakarta Dalam Kondisi Darurat Kasus “Pembuangan Bayi”

Spread the love

asmara dewiBeberapa hari yang lalu publik Jaksel kembali dikejutkan dengan penemuan sosok bayi yang dibuang di sungai. “Ini adalah tragedi kemanusiaan menyedihkan yang berulang dan terus berulang terjadi. Pemerintah seperti kurang hadir mengatasi tragedi kemanusiaan pembuangan bayi ini, ” ujar Ibu Asmara Dewi, Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) PKS Jaksel.

Komnas PA juga mencatat, sepanjang tahun 2010 terdapat 104 kasus pembuangan bayi. Jumlah ini meningkat menjadi 186 kasus di tahun 2011. Tahun 2012 terjadi 162 kasus pembuangan bayi di Indonesia. Di Jakarta terdapat 104 kasus pembuangan bayi secara sengaja di tahun 2013. Naik menjadi 135 di tahun 2014. Sementara sepanjang tahun 2015 Komnas PA menerima laporan pembuangan bayi sebanyak 79 kasus.

Dari 135 bayi Jakarta yang dibuang pada 2014, 42 persen bayi ditemukan dalam kondisi meninggal, hidup (38 persen), dan trauma (20 persen). Untuk Indonesia Komnas PA pernah mencatat sebanyak 68 persen bayi yang dibuang tersebut, ditemukan sudah dalam keadaan meninggal. Jumlah bayi yang dibuang 51 persen laki-laki dan 42 persen perempuan.

Sebagian besar bayi sengaja dibuang di lokasi yang sulit terendus. Bayi-bayi tidak berdosa tersebut dibuang di tempat sampah, sungai, selokan, rumah ibadah, dan juga teras rumah warga. Untuk menghilangkan jejak, bayi-bayi tersebut kadang dibungkus menyerupai sampah.

Penyebab utamanya para ibu yang tega membuang bayi tersebut adalah karena didapat dari hubungan di luar nikah atau seks bebas (free sex). Konas PA mengatakan 62,6 persen pelaku berusia dibawah 18 tahun. Rata-rata bayi yang dibuang tersebut dianggap sebagai aib oleh para pelaku.

Motif pembuang bayi rata-rata didominasi hubungan gelap karena seks bebas. 62 persen disebabkan rasa malu karena hamil di luar nikah, masalah ekonomi (16 persen), emosi (4 persen), masalah keluarga (4 persen), dan lain-lain (14 persen).

“Dimana peran negara, melihat dan meyaksikan tumpah darahnya semakin banyak yang gugur setiap tahun. Mereka adalah calon generasi bangsa, merekalah calon yang akan menggantikan kita di kemudian hari. Kalau mereka terus dibiarkan gugur dengan hanya karena alasan itu aib? Negara harus hadir, pemerintah harus hadir mengatasi dan mencegah hal itu,” ujar Asmara Dewi.

Pembuangan bayi apalagi sampai menyebabkan si bayi meninggal merupakan pelanggaran HAM dan juga tindakan jahiliyah. Hal itu merupakan perbuatan dosa.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Mumtahanah ayat 12: “Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Bagaimana solusi dan pencegahannya? Salah satunya adalah stop pergaulan bebas. Salah kaprah mengenai pergaulan bebas memang sudah lama terjadi pada masyarakat. Budaya Seks Bebas sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila dan juga sudah tentu bertentangan dengan agama. Pergaulan bebas antara laki-laki dan wanita mendekatkan seseorang pada perzinaan yang kemudian berakibat terjadinya kehamilan diluar nikah. Jika sudah seperti itu jalan menuju keburukan lainnya semakin terbuka lebar, seperti melakukan tindakan pembuangan atau pembunuhan bayi.

Ibu Asmara Dewi, mengatakan “Sungguh tragis memang, banyak kasus pembuangan bayi di Jakarta ini. Sementara banyak pasangan yang sedang merindukan dan menunggu nunggu kedatangan si buah hati.”

Ibu Dewi juga mengingatkan, “Mari kita jaga diri kita pribadi, jangan sampai terjebak dalam kemaksiatan yang pada akhirnya juga akan melahirkan kemaksiatan-kemaksiatan lanjutan. Jaga diri, keluarga dan juga jaga lingkungan.”

“Jangan jadikan bayi seperti sampah, yang dibuang begitu saja. Bayi adalah titipan Allah SWT yang harus kita jaga dan kita rawat, bukan untuk di sia-siakan atau dibuang seperti sampah, ” tutup Ibu Asmara Dewi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *