Bahas Hadits, Setelah Itu Lanjut Nonton Film

Spread the love

alim-lam-mim

Adalah DPRa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bintaro kecamatan Pesanggrahan yang mengemas acara kajian rutin hadits arba’in dengan lebih menarik. Mereka meniyisipkan agenda pemutaran film religi setelah agenda kajian hadits arba’in dilaksanakan.

Kajian rutin hadits arba’in yang sudah berlangsung sepuluh kali ini, dihadiri banyak anak – anak muda dibanding sebelumnya. Minggu (24/1) pagi hujan sangat deras mengguyur daerah Bintaro dan sekitarnya,  namun hal ini tidak menyurutkan langkah langkah para anak muda untuk hadir di kajian rutin hadits arba’in DPRa PKS Bintaro.

Pagi itu hadir 50-an muda mudi untuk mengikuti kajian rutin hadits arba’in yang dipandu oleh Ustadz Mustaqfirin. Setelah selesai, kemudian para remaja tersebut menonton bareng film 3 – Alim Lam Mim. Film tersebut bersetting tentang Jakarta pada tahun 2036, Indonesia saat itu sudah berada pada masa pasca revolusi. Ide liberalisme telah berhasil menguasai negara berpuluh-puluh tahun lamanya. Islam yang awalnya mayoritas, di tahun tersebut menjadi minoritas. Film religi pertama Indonesia yang digarap dengan nuansa futuristik ala ‘The Matrix’ ini diracik apik dengan nuansa action, thriller, dan romansa dramanya.

Film ‘3’ juga merupakan early warning pembuka mata semua pihak bahwa tantangan Muslim di masa yang akan datang bisa jadi akan semakin berat jika kita tidak bersatu dan merapatkan shaf mulai saat ini. Film ini juga mengusung silat sebagai latar belakangnya. Silat dalam film 3 – Alif Lam Mim ini selain digambarkan sebagai budaya bangsa juga menunjukkan suatu identitas religius, pesantren dan silat adalah dua perpaduan yang menjadi bagian panjang sejarah bangsa Indonesia. Kita bisa melihat sejarah, sebut saja nama Tuanku Imam Bonjol dan Pangeran Diponegoro, keduanya melibatkan santri dan kemampuan beladiri (silat) dalam perjuangannya melawan para penjajah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *