Duet HNW dan Bang Tarsono Sukses Mensosialisasikan 4 Pilar Di Hadapan Ibu – Ibu

Spread the love

img-20171130-wa0032-resized-240Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid sangat mengapresiasi antusiasme struktur birokrasi  masyarakat seperti kecamatan dan kelurahan yang mendukung dan memfasilitasi terselenggaranya Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama komponen tokoh masyarakat. Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini merupakan amanat UU No.17 Tahun 2014 tentang MD3.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa kaum perempuan Indonesia juga tidak kecil jasanya.  HNW menyebut banyak pahlawan dari kaum perempuan seperti Cut Nyak Dien, Laksamana Hayati dan lainnya.

Itulah salah satu informasi yang diungkapkan anggota legislatif PKS dapil Jakarta Selatan saat memberikan meteri Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada anggota PKK dan Majelis Taklim Pesanggrahan, Rabu (29/11).

“Dari sini seharusnya juga ada istilah founding mothers. Bangsa ini tidak hanya digagas oleh founding fathers,” ujar HNW. Dua perempuan itu disebutnya yakni, Maria Ulfah dan Siti Sukaptinah Soenarjo Mangoenpoespito. Maria Ulfah adalah perempuan pertama dari Indonesia yang mampu meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Leiden, Belanda. Dia selain pejuang kaum perempuan juga seorang pendidik yang mengajar di Perguruan Rakyat dan Muhammadiyah. Sedang Siti Sukaptinah adalah guru di Taman Siswa dan aktivis di Jong Islamieten Bond Dames Afdeling (JIBDA). Banyak organisasi digeluti oleh Siti seperti Wanita Putera, Fujinkai, dan terlibat dalam Kongres Perempuan I sampai IV.

HNW mengatakan dua perempuan tersebut terlibat langsung dalam penyusunan dasar dan konstitusi negara. Dua perempuan itu bagian dari 60 anggota BPUPKI, badan yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. “Dua perempaun tersebut terlibat langsung dalam perdebatan dasar dan konstitusi negara,” pungkasnya.

Sementara Bang Tarsono, seorang tokoh Jakarta Selatan mengatakan bahwa peran dan posisi kaum perempuan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dalam perjuangan fisik. Di balik bangsa yang besar dan sukses ada  perempuan – perempuan pejuang konsisten dengan nilai – nilai ideologi bangsanya. Mereka tidak tergelincir dengan tipu daya dan tawaran kekuasaan dari penjajah asing yang memiskinkan dan membodohi Bangsa Indonesia. “Wanita itu tiang negara, jika tiangnya kokoh maka kuatlah negara itu menghadapi berbagai rintangan dan ujian,” ujar Bang Tarsono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *