Ketua Bidang Pembinaan Umat (BPU) PKS Jakarta Selatan, Ustadz Dwi Heryanto atau yang lebih sering disapa dengan Bang Dwi, menghimbau para kader dan simpatisan untuk mensyiarkan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H yang akan diselenggarakan di Islamic Centre Jakarta.
Tradisi rutin tahunan seperti maulid ini selain ajang memperkuat tali silahturahim sesama muslim, juga merupakan momentum kebangkitan umat. “Maulid ini mampu melahirkan izzah umat untuk membebaskan Al Aqsha. Inilah asbabul wurud (sebab kemunculan atau kedatangan) peringatan maulid,” ujar Bang Dwi.
Bang Dwi menceritakan asal mula munculnya peringatan maulid nabi di dalam sejarah Islam. Menurutnya, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali diinisasi oleh Sultan Salahuddin Al Ayyubi setelah melihat kondisi umat Islam dalam keterpurukan saat itu. Sultan Salahuddin melihat akidah umat dalam keadaan sangat lemah. Keimanan dan tauhid hanya sebatas bahan diskusi dan perdebatan. Kecintaan kepada dunia begitu kuat. Akibatnya, umatpun menjadi lemah. Dijajahlah dunia Islam, termasuk Masjid Al Aqsha di Palestina.
Sebagai generasi yang lahir dari sistem madaris nizhamiyah di masanya, Sultan Salahuddin tidak rela dengan kondisi kritis akidah yang menjangkiti umat Islam. “Beliau ingin mengembalikan izzah (martabat) umat. Sehingga salah satunya dengan mengingat Rasulullah SAW melalui peringatan maulid. Subhanallah, melalui maulid umat jadi bangkit,” ujar Bang Dwi.
Karena itu, lanjut ketua BPU PKS Jaksel ini, Maulid Nabi Muhammad SAW tidak perlu lagi diperdebatkan. Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi wasilah (medium) untuk kebangkitan umat.