Liburan Sekolah, Kak Dwi Mendongeng Untuk Anak – Anak Kader PKS

Spread the love

Dongeng-RKi-Pancoran

Akhir – akhir ini, dongeng seperti menghilang dari kehidupan anak-anak. Banyak anak lebih bertahan lama menyaksikan siaran televisi atau bermain dengan gadget daripada mendengar dongeng. Kini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kecamatan Pancoran mencoba menghidupkan kembali dongeng untuk para anak- anak kadernya.

Sabtu (26/12), tawa anak-anak kader PKS Pancoran lepas saat Kak Dwi, pendongeng nasional mulai prosesi mendongengnya. Kak Dwi yang memiliki nama lengkap Dwi Cahyadi sudah mulai mendongeng sejak tahun 2006. Dibantu gerak tangan yang lincah diikuti suara yang berubah – ubah, anak – anak antusias mengikuti alur cerita. Delapan puluh anak-anak yang duduk melantai di salah satu ruang kelas TK Islam di Pancoran ini tertawa terpingkal-pingkal. Suasana berubah jadi hening saat Kak Dwi, mulai mengkisahkan sifat dan akhlak Rasulullah yang sangat indah walau terus disakiti oleh musuhnya, kaum Quraisy.

Perlu dicatat juga bahwa  dongeng adalah salah satu warisan budaya Indonesia sejak zaman dulu diturun temurunkan antar generasi. Di dalam dongeng terdapat moral dan nilai bangsa yang sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia. Jadi dongeng sendiri adalah sarana pendidikan moral bangsa yang sesuai. Selain bahasanya mudah dicerna, tokoh dalam dongeng dapat melambangkan sifat manusia dalam kehidupan sehari hari.

Ketua Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Pancoran, Ibu Sabita mengatakan bahwa, “Di saat kejahatan dan turunnya moral masyarakat intensitasnya semakin meningkat. Ketika banyak video mesum juga beredar di kalangan siswa sekolah. Maka mendongeng sangat efektif untuk mengajarkan moral sebagai kontrol sosial terhadap masalah – msalah tersebut.”

Penelitian seorang professor dari Amerika yang meneliti kondisi moral masyarakat di kota Napoli, Italia. Dalam penelitiannya beliau membagi masyarakat pada 2 masa. Pertama masa ketika epos dan dongeng menjadi perhatian dan kedua ketika dongeng mulai ditinggalkan. Hasilnya pada masa orang dari kecil diberi dongeng, ketika dewasa menjadi orang yang mempunyai prinsip kuat serta berkarakter. Seperti jujur, bekerja keras, dan tenggang rasa. Sedangkan pada orang yang tidak diberi dongeng sejak kecil, ketika dewasa karakter dalam dirinya kurang kuat dan mudah goyah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *