Munculkan Talenta Baru, PKS Jaksel Gelar “FEMALE LEADER CONSOLIDATION AND OUTBOUND”

Spread the love

bidang perempuan pks jakselAda 209 ribu-an perempuan di wilayah Jakarta Selatan yang berusian 17-30 tahun, sementara 64 ribunya adalah remaja perempuan. Peran keluarga dan kader muslimah PKS menjadi sangat penting untuk terjun berkhidmat untuk mereka. Kader perempuan PKS, perlu mengembangkan kemampuan leadership, ketrampilan berorganisasi, serta mengasah komunikasi agar dapat bersosialisasi aktif pada kegiatan bersama mereka.

Oleh karenanya Ibu H. Asmara Dewi, ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) PKS Jakarta Selatan menggagas acara ‘FEMALE LEADER CONSOLIDATION AND OUTBOUND’ di Kampoeng Bambu Bogor pada Sabtu (9/9/2017). Acara yang dikemas dalam kegiatan outbound ini diikuti oleh perwakilan SPKK tingkat DPC PKS se-Jakarta Selatan.

Harapannya dalam waktu – waktu ke depan, kader – kader perempuan PKS akan mampu mendorong partisipasi politik perempuan – perempuan di Jakarta Selatan. Kader – kader Peremuan PKS Jaksel harus bisa mensosialisasikan kepada masyarakat tentang keberhasilan perjuangan kader – kadernya di masyarakat, struktur, dan juga parlemen dalam program – program pro – perempuan. Selanjutnya para kader perempuan PKS Jaksel juga harus mampu memahami budaya politik di Jaksel yang masih kental dengan Betawinya. Semuanya itu harus diawali dengan keberanian, kepedean, percaya diri, selain faktor kemampuan dan kemauan tentunya. Kegiatan ‘FEMALE LEADER CONSOLIDATION AND OUTBOUND’ adalah salah satu alat untuk mentriger itu semua. Sesungguhnya pada diri kader perempuan PKS Jaksel sudah ada potensi – potensi itu, hanya perlu di konsolidasikan dan ditriger sehingga akan muncul talenta – talenta dalam berkhidmat pada masyarakat.

Ketua BPKK PKS Jaksel, Ibu Asmara Dewi membagi empat segmen masyarakat Jaksel. Pertama yakni masyarakat rasional, masyarakat yang sering memfokuskan perhatian pada isu, program dan kebijakan yang dikeluarkan dan didukung partai. Kedua, masyarakat emosional yang sering dipengaruhi oleh perasaan-perasaan tertentu. Ketiga, masyarakat sosial yang sering mengasosiasikan sesuatu dengan kelompok-kelompok sosial tertentu. Keempat, masyarakat situasional yang sering berubah – ubah menurut kondisi-kondisi tertentu. “Kader – kader perempuan PKS Jaksel harus bisa berkomunikasi, bergaul, bersosialisasi serta berkhidmat dengan empat segmen masyarakat tersebut,” tegas Bu Dewi.

“Kami akan terus dorong, kader – kader perempuan PKS Jaksel melalui acara – acara serupa, jadi ini bukan acar pertama dan juga bukan terakhir. Kalau saat ini kita DPD yang mengadakan, di kemudian hari insyaAllah bisa dilangsungkan di DPC – DPC,” tutup Ibu Asmara Dewi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *