Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyelenggarakan acara Khataman ‘Sehari Bersama Al Qur’an’. Acara tersebut dilaksanakan untuk menyerukan kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk kembali memperbanyak berinteraksi dengan Al Qur’an pada bulan Ramadhan. Selama setahun kemarin memang rakyat Indoensia disibukan sekali dengan tahun politik, kini saat yang tepat saatnya mencharge lagi keimanan dan ketaqwaan kita dengan interaksi bersama Al Qur’an.
Selain itu, acara tersebut diselenggarakan untuk bermunajat agar bangsa Indonesia menjadi negara yang aman damai baldatun toyyibatun warobbun ghofur. “Mendoakan agar bangsa Indonesia terhindar dari kecurangan, arogansi, politik belah bambu, politik kambing hitam dan hoax yang hendak mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Al Mansur, ketua PKS Jaksel saat menghadiri “Khataman Sehari Bersama Al – Qur’an” di Kalibata, Jaksel, Ahad (19/5/2019).
“Kepada seluruh masyarakat, terutama kader PKS, kita ajak untuk khotmil Qur’an sekaligus shalawatan agar bisa menjaga keselamatan Indonesia dari tangan – tangan serakah yang akan merampas kedaulatan dan martabat bangsa. Mari seluruh umat Islam bersatu-padu menyatukan batiniah, ketauhidan kita untuk kemajuan Indonesia, kemajuan umat, kebangkitan Islam di seluruh penjuru nusantara,” tegas Al Mansur.
Menjamurnya pergaulan bebas, maraknya penggunaan narkoba, Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT), juga semakin menambah berat perjuangan mewujudkan baldatun thayibah atau negara yang masyarakatnya makmur lahir dan batin.
Al Mansur mengatakan, kaum muslim tidak boleh menyerah dengan kondisi sekarang, dan berpangku tangan membiarkan kebobrokan terus terjadi di negeri ini. “Mari bantu benahi bersama-sama segala keruwetan dan masalah bangsa ini dengan kerja keras. Berikhtiar mengerahkan segala daya upaya yang kita miliki, minimal dengan doa – doa kita,” ajaknya.
Sudah sepatutnya umat muslim bersama-sama berdoa memohon kepada Allah SWT untuk keselamatan dan kesejahteraan Bangsa Indonesia. Hadir pula pada acara khataman ‘Sehari Bersama Ala Qur’an’ adalah wakil ketua MPR, DR Hidayat Nur Wahid dan juga Ustadz Abdul Aziz Al Hafidz.