PKS JakSeL Gelar Simulasi Pencoblosan Pemilu untuk Pemilih Muda dan Pemula

Spread the love

Dalam upaya memperkuat fondasi demokrasi dan mendorong partisipasi aktif, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menunjukkan komitmennya dengan menggelar simulasi pencoblosan pemilu. Kegiatan ini khusus ditujukan untuk kaum muda yang akan merasakan pengalaman pertama mereka dalam proses pemilihan umum.

“Kegiatan ini dirancang untuk melakukan sosialisasi pemungutan suara, terutama bagi pemilih pemula yang baru pertama kali merasakan atmosfer Pemilu,” ungkap Ketua DPD PKS Jakarta Selatan, AL Mansyur. Dengan langkah ini, PKS berupaya menjembatani kesenjangan informasi dan memberikan pemahaman mendalam tentang proses demokratis.

Menyoroti pentingnya simulasi, AL Mansyur menegaskan, “Kegiatan ini cukup mengedukasi pemilih pemula terkait pencoblosan saat Pemilu. Apalagi, dengan banyaknya surat suara yang harus dicoblos, simulasi ini menjadi langkah efektif dalam memberikan gambaran nyata kepada pemilih muda.”

Simulasi yang digelar oleh PKS tidak hanya sekadar memberikan gambaran tentang surat suara, tetapi juga menciptakan pengalaman yang nyata bagi para pesertanya. “Para peserta, terutama anak muda, banyak yang kaget dengan surat suara yang cukup lebar. Simulasi ini memudahkan mereka untuk memiliki gambaran lengkap dan meminimalisir ketidakpastian saat pencoblosan nanti,” tambah AL Mansyur.

Harapan besar terletak pada efek jangka panjang dari kegiatan simulasi ini. AL Mansyur berharap bahwa anak muda pemilih pemula dapat memahami dengan lebih baik alur pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) nanti. “Dan untuk anak muda, mereka paham apa yang akan mereka coblos dalam Pemilu 14 Februari. Syarat datang ke TPS juga menjadi lebih jelas bagi mereka,” lanjutnya.

Langkah PKS dalam menyelenggarakan simulasi ini tidak hanya menciptakan pemilih yang teredukasi, tetapi juga memperkuat dasar demokrasi dengan melibatkan generasi muda. Simulasi bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi sebuah perjalanan menyelami esensi dari hak dan tanggung jawab sebagai warga negara.

Dengan berbagai tantangan dan kejutan yang dihadirkan dalam simulasi tersebut, PKS memastikan bahwa pemilih muda bukan hanya sekadar mengetahui cara mencoblos, tetapi juga paham akan urgensi suara mereka dalam membentuk masa depan bangsa. Melalui edukasi ini, PKS berkontribusi dalam menciptakan pemilih yang tidak hanya aktif, tetapi juga cerdas dan kritis dalam mengambil keputusan politik. Pemuda bukan hanya pemilih masa depan, tetapi adalah agen perubahan yang membentuk masa depan. (ADM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *