Gelar Syukuran, Kader PKS Jaksel dan Warga Gotong Royong Sajikan Nasi Bancakan

Spread the love

bancaan syukuran anies sandiKemenangan Anies Sandi di hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei adalah kemenangan atas dukungan masyarakat Jakarta. Anies-Sandi unggul dengan angka sekitar 57 persen, adapun Basuki-Djarot mendapat suara kurang-lebih 42 persen. Berkat pertolongan Allah yang mengantarkan pada kemenangan ini, rasa syukur menyambut kemenangan Anies-Sandi saat itu dilakukan dengan sujud syukur dan dzikir di masjid – masjid. Setelah itu, kini warga dan juga para kader PKS Jaksel di lingkungannya merayakan kemenangan  tersebut dengan menggelar sajian ‘Nasi Bancakan’, mereka patungan mengumpulkan uang untuk acara tersebut.

Ide nasi bancakan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, ide ini dianggap mewakili persatuan, kebersamaan, keakraban, dan kegotong royongan. Nasi dan lauk disajikan bersama diatas meja dan beralaskan daun pisang. Dengan makan bersama nasi bancakan ini, terlihat lebih akrab satu sama lain. Ini juga merupakan salah satu tradisi santri, hanya kalau di pesantren biasanya menggunakan satu nampan bersama dengan nasi dan lauk sederhana.

Dengan lauk standar, ada urap sayuran, tempe tahu bacem, telor, ikan asin, sambal goreng kentang, krupuk, sate ayam dan sambal sepertinya terasa nikmat sekali. Nasi dan semua lauk tersebut ditaruh langsung diatas daun pisang. Suasana guyub, gotong royong, ukhuwahnya dan dan etniknya sangat kental. Dengan konsep ini, kita tetap bisa melakukan syukuran kebahagiaan tanpa kemewahan namun tetap dapat rasa kebersamaannya.

Acara ini digelar dalam berbagai situasi, ada yang di gang – gang, di masjid – masjid dan ada juga yang diadakan di rumah salah satu warga maupun tokoh masyarakat. Tradisi ini mempunyai filosofi, saat makan bersama dalam satu tempat seperti daun pisang atau nampan, setiap orang duduk rendah mengelilingi daun pisang atau nampan. Disini tidak terlihat perbedaan, apakah orang tersebut kaya atau miskin, apakah tua atau muda, semua dianggap sama statusnya. Budaya ini juga mencerminkan semangat gotong-royong, kebersamaan, keakraban dan kerukunan dalam bermasyarakat. Setiap yang hadir dan ikut makan nasi bancakan turut mendoakan satu sama lain agar hidupnya selalu dilimpahi kebaikan, kesehatan, keberkahan, dan kemanfaatan untuk bersama.

“Makan seperti ini memang bertujuan untuk keakraban, sehingga yang belum akrab menjadi lebih akrab, yang belum kenal semakin kenal,” ujar Ketua DPD PKS Jaksel, Al Mansur Hidayatullah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *