PKS Terus Bertekad Menggairahkan Seni Budaya Daerah untuk Merekatkan Masyarakat

Spread the love

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus bertekad untuk menjadikan seni budaya di daerah masing-masing sebagai sarana perekat bangsa yang kuat, terutama di tengah-tengah perpecahan yang kerap terjadi pada saat ini.

“Kita sering melihat masyarakat yang terpecah karena isu budaya dan agama yang kemudian menimbulkan konflik di tengah masyarakat. PKS sebagai bagian dari komponen bangsa bertekad akan terus menggairahkan seni budaya daerah untuk merekatkan ikatan antar masyarakat,” kata Ketua DPD PKS Jaksel Al Mansur Hidayatullah.

Al Mansur mengemukakan, “PKS telah sering menampilkan pertunjukan budaya – budaya daerah dalam acara – acara kepartaiannya, seperti munas, mukernas, muswil, mukerwil, musda dan acara lainnya, PKS juga mempunyai bidang sosial budaya.”

Dalam hal pementasan wayang, Al Mansur menegaskan bahwa PKS ingin melanjutkan tradisi yang dahulu dilakukan para wali yakni ngaji sekaligus kebudayaan yang mencerahkan. “Ini membuktikan Islam agama yang membawa kerahmatan. Demikian pun PKS sebagai partai Islam juga ikut membawa kerahmatan. Ini membuktikan PKS bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia,” ujar Al Mansur.

Pernah dalam satu kesempatan DPP PKS menggelar pertunjukan wayang dengan lakon “Wisanggeni Gugat” yang secara apik tersirat mengungkapkan bagaimana kondisi perpolitikan nasional saat ini. PKS sebagai bagian dari demokrasi ingin menjaga marwah demokrasi dengan memainkan peran mengawasi pemerintahan sebagai oposisi. Dalam banyak agenda acara PKS Jaksel, pagelar seni budaya Betawi seperti ‘Palang Pintu’ kerap disajikan.

“Demokrasi yang baik adalah yang menghadirkan kesempatan untuk check and balances. Ada pihak yang menang silahkan memimpin, yang belum menang silahkan mengawasi dan mengoreksi. Kami di PKS saat ini diberikan keleluasaan pada posisi oposisi untuk tetap menjaga marwah dan jatidiri demokrasi,” papar pria yang juga alumni Mesir ini.

Pria asal Betawi ini juga menuturkan, fungsi parpol selain sebagai kekuatan untuk mengawasi pemerintahan adalah ikut mengurus menjaga dan melestarikan budaya yang berkembang di masyarakat. Salah satunya dengan pagelaran – pagelaran budaya yang digelar dalam beberapa acara partai. “Politik bukan berebut jabatan, bukan hanya menang kalah tetapi politik juga merupakan gerak terus menerus untuk meningkatkan kualitas kemanusiaan melalui budaya,” ungkap Al Mansur.

Dalam beberapa agenda, PKS juga mengagendakan kader – kader dan keluarganya mengunjungi museum budaya, kampung budaya dan tempat – tempat budaya lainnya. Ini dengan maksud agar para kader dapat merasakan secara langsung peristiwa budaya yang berlangsung di tengah-tengah masyarakat.

Yang tidak kalah menarik, adalah beberapa tahun ini, PKS menyuguhkan agenda “ngaji budaya” yang dihadiri peserta yang lumayan banyak dari milenial. Dalam agenda “ngaji budaya” tersebut, PKS sering menghadirkan budayawan – budayawan dan seniman nasional. Indonesia harus dapat mempromosikan peradaban persatuan dalam skala yang lebih besar, maka Indonesia akan dapat menjadi contoh atau motivasi bagi negara lain untuk mengikutinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *