Lurah diminta pro aktif memberi pelatihan kepada RT RW agar peduli pada lingkungan sekitar. Kasus penganiayaan polisi di Kampung Berlan menujukkan tingkat kepedulian warga sangat rendah.
Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana menyarankan ketua RT, RW diberikan pelatihan kewaspadaan dini. Pelatihan ini akan membiasakan mereka untuk cepat tanggap jika ada hal mencurigakan di wilayahnya. “Pemda DKI melalui Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) perlu memberikan pelatihan kewaspadaan dini. Ketua RT/RW perlu lebih antisipatif dan cepat tanggap,” kata Triwisaksana di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (19/1/2016). Sani mengatakan, meski diberi pelatihan, peran Ketua RT/RW tidak akan tumpang tindih dengan tugas satpam. Sebab, satpam memiliki manajemen tersendiri dan dibayar oleh warga. “Kalau hansip sesuai kebutuhan masyarakat sekitar saja, karena itu kan swadaya. Jangan sampai memberatkan warga,” ujarnya.
Seperti diketahui polisi dikeroyok sejumlah warga saat menggerebek pengedar narkoba di Kebon Manggis, Kampung Berlan, Jakarta Timur pada Senin 18 Januari 2016. Kejadian bermula ketika enam orang anggota Polsek Senen dan dua orang intel menggerebek rumah Y dan N di RT 12, RW 04 Kelurahan Kebon Manggis, Berlan, Jakarta Timur sekitar pukul 16.00 WIB. Rumah itu diketahui di samping Kompleks Denzipur, pinggir Kali Ciliwung. Kemudian didapati tiga orang yang diduga pelaku bandar narkoba. Satu di antara tiga pelaku berteriak minta tolong. Teriakan ini mengundang 15 orang warga yang tak jauh dari lokasi. Mereka datang membawa senjata tajam dan mengeroyok Kepala Unit Satres Narkoba Polsek Senen Iptu Prabowo yang memimpin operasi dan membacoknya. Seorang petugas bernama Bripka Taufik dan petugas intel bernama Sibe menyelamatkan diri menyebur ke Kali Ciliwung. Nahas, Taufik tewas dan mayatnya ditemukan pemulung mengambang di Banjir Kanal Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
Sumber : MetroTV