Tak terasa, tahun baru masehi akan segera berakhir dan tiba saat menyambut tahun yang baru. Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) PKS Jaksel, Ibu Erniwati mewanti-wanti para keluarga untuk dapat membersamai anak – anaknya yang sudah beranjak remaja dalam melewati malam pergantian tahun. Berdasarkan informasi medsos dan juga berita di media, tidak sedikit remaja yang menghadiri tempat hiburan malam untuk melakukan kegiatan yang melanggar hukum seperti pesta narkoba, pesta seks (sex party) di malam tahun baru.
“Remaja berpotensi menjadi sasaran empuk pengedar narkoba di wilayah Jakarta, mental mereka masih labil dan mudah terbujuk. Sehingga tidak sedikit remaja bersama teman – temannya yang memanfaatkan malam tahun baru untuk pesta narkoba. Penggunaan narkoba di Jakarta mayoritas remaja dan angkanya masih tinggi,” kata Ibu Erniwati, Sabtu (31/12).
Selain narkoba, perayaan tahun baru juga rawan dengan kegiatan seks bebas. Beberapa berita menyebutkan bahwa alat – alat kontrasepsi juga laris dan terjadi peningkatan penjualan sepekan sebelum perayaan tahun baru, pembeli terbanyaknya adalah remaja.
Biasanya pesta tahun baru dengan narkoba dan seks bebas terjadi di tempat hiburan malam. Tidak menutup kemungkinan juga pesta narkoba digelar di kamar kost, apartemen, atau hotel.
Ada banyak cara orang memeriahkan pergantian tahun baru, yang lebih aman dan santai adalah merayakan bersama keluarga dirumah, berkumpul sambil mencicipi kue, apalagi dengan melakukan bakar-bakar jagung, bakar ayam, bakar ikan atau nyate. Seluruh keluarga ikut ambil peran dalam membakar ayam, jagung, atau ikan, dari mulai menyiapkan peralatan, membumbui, hingga memasaknya. Kalau sudah matang, dilanjutkan makan bersama. Meski di rumah dan merupakan kegiatan yang sederhana, pasti seluruh keluarga akan sangat menikmatinya.
Keluarga merupakan benteng utama pencegahan penyalahgunaan narkotika dan juga seks bebas. Faktor yang menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkotika antara lain faktor lingkungan, kaum remaja sering terjebak dalam faktor tersebut. Untuk mendapatkan pengakuan diri di dalam lingkungan, para remaja tidak segan menghancurkan diri mereka ke dalam narkotika. “Kedekatan, pola asuh dan peran keluarga menjadi langkah utama dan pertama dalam proteksi pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkotika,” ungkap Ibu Erniwati.